Selasa, 30 Oktober 2018

DEFINISI DAN PENGERTIAN LDKS
Latihan dasar kepemipinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkatan sumber daya siswa/siswi peserta untuk mendalami dan memahami tentang konsep-konsep atau dasar – dasar sebuah organisasi
A.    Tujuan LDKS
Melalui LDKS para siswa/I peserta kegiatan ini dihar
1.                Memiliki keterampilan dan pemahaman tentang organisasi yang lebih baik dibandingkan dengan siswa-siswi yang tidak mengikuti (LDKS ), para siswa/siswi peserta mendapatkan sebuah pengalaman baik secara intelektual maupun pengalaman tentang cara bagaimana memimpin memanjemen sebuah organisai.
2.                  Melalui LDKS para siswa/siswi diharapkan dapat lebih berani dan bermain peran aktif dengan tampil dalam menyuarakan  aspirasi para siswa/I kepada pihak sekolah sehingga  dalam proses pembangunan kea rah kemajuan sekolah dapat terealisasi secara bersama-sama
3.                  Melalui LDKS para siswa/I diharapkan dapat  memiliki karakteristik seorang pemimpin yang memiliki intelektual, kreatifititas serta nalar berfikir yang berguna bagi agama dan tanah air bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat pancasila dan undang-undang dasar 1945 dan berkeyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa

Perlengkapan LDKS SMAN 68

Perlengkapan LDKS 1-3 November 2018
A. Perlengkapan Pribadi
1. Baju Pramuka lengkap (termasuk tali)
2. Baju Olahraga
3. Kaos putih polos 3-4
4. Kaos hitam lengan panjang
5. Celana training 3 (satu 68, dua bebas)
6. Baju koko
7. Al-Quran, sejadah
8. Topi Hitam
9. Slayer angkatan
10. Buku tulis kosong dan alat tulis
11. Tas berupa ransel
12. Jas hujan Rp 10.000
13. Sendal 
14. Kaos kaki 3
14. Plastik sampah ukuran besar
15. Plastik kecil (bagi yang mudah mabuk)
16. Perlengkapan mandi 3 hari (opsional)
17. Handuk kecil (KANEBO)
18. Senter beserta baterainya
19. Obat-obatan pribadi
20. Snack (opsional)
21. Air mineral sesuaikan
22. Piring, gelas, dan sendok plastik diberi nama
23. Perlengkapan khusus (wanita)
24. Nametag
Name tag bentuk logo 68 20x30 (ralat menjadi 10×10) belakangnya karton warna item jarak 2 cm dilaminating tulis pake tip x cair, pinggiran kata dikasih spidol item. Foto 3×4 background biru.
Tali name tag tali sepatu warna hitam
Format :
Nama lengkap
Nama panggilan
Kelas
Kelompok
Penyakit
25. Jaket Tebal
26. Al Mathurat Sughra
27. Baju angkatan

B. Perlengkapan kelompok
1. Kompas bidik
2. Lilin putih ukuran d=1,6cm t=16cm 6 buah
3. 2 tongkat. 1 salah tongkatnya dibagi 2
4. Kain Perca/bendera untuk menandakan kelompok. Digunakan di atas tongkat
5. Kertas gambar A3
6. Busur
7. Susu Nasional {Indomilk 190g} satu orang satu/kelompok rasa vanilla
8. Air bening bugar {Vit} 1½L ×3
9. Cemilan teman palu pergi {Tango 78g} jumlah 3 rasa vanilla 
10. Roti tim pencari orang hilang {Sari Roti sobek} rasa coklat
11. Penggaris

C. Barang yang dilarang dibawa
1. HP
2. Senjata tajam
3. Narkoba
4. Alat musik
5. Alat elektronik lainnya
6. Perhiasan
7. Make Up
8. Buku bacaan
9. Barang mewah
10. Membawa uang lebih dari 30rb
11. Jedai
12. Koper
13. Bantal, guling, dan selimut

Rabu, 24 Oktober 2018

Sumpah pemuda:)


Generasi zet bersumpah pemuda


Pemuda generasi Z juga memiliki prestasi yang membanggakan, seperti halnya pemuda di generasi sebelumnya. Berikut beberapa pemuda generasi Z Indonesia yang memiliki prestasi membanggakan, bahkan hingga tingkat dunia.

Indonesia, sebagaimana kita tahu, baru muncul sebagai sebuah negara secara resmi pada 17 Agustus 1945. Walaupun perbincangan menuju peristiwa itu sudah terjadi jauh sebelumnya. Salah satu yang dianggap penting menurut sejarah resmi dalam penyatuan itu adalah Sumpah Pemuda di tahun 1928. Tentu penentuan tanggal-tanggal peringatan dan perayaan seperti 28 Oktober ditetapkan dan ditentukan setelah kemerdekaan terjadi.
Menuduh generasi z telah kehilangan keindonesiaan lantaran kegandrungan mereka pada budayaik bukanlah sebuah pandangan yang elok. Begitu banyak contoh di sekitar kita menunjukkan bahwa kemajuan teknologi informasi membawa banyak kemungkinan baru nan progresif dalam hal hak-hak warga negara. Juga dalam hal penglurusan pengetahuan sejarah kita. Pemerintah saat ini tidak bisa berbicara sekehendak hatinya di hadapan media. Di dalam hitungan detik, apa yang disampaikan seorang tokoh akan tersebar melalui portal berita dan di-viral-kan melalui beragam media sosial. Permasalahan-permasalahan masyarakat sekarang pun mendapat wadah baru untuk diutarakan melalui kemajuan teknologi informasi berbasis internet.          
Keindonesiaan jangan-jangan memang bukan hilang karena budaya klik pada generasi z. Jangan-jangan, budaya klik saat ini akan menghasilkan sebuah keindonesiaan yang berbeda sama sekali wajahnya daripada keindonesiaan yang pernah dimiliki generasi sebelumnya. Karena memang, kembali meminjam (mengenang) Bennedict Anderson, Indonesia adalah sebuah proyek yang harus terus-menerus dipikirkan dan dijalankan.

Senin, 01 Oktober 2018

Membatik

Ditetapkannya batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, dan peringatannya setiap tanggal 2 Oktober, seharusnya membuat kita semakin memahami apa yang disebut sebagai batik. Yang dijadikan warisan budaya tersebut adalah proses membatiknya, bukan kain dengan motif batik seperti yang kerap dipersepsikan orang kebanyakan.
Hal sederhana yang mungkin belum Anda ketahui, misalnya, batik ternyata bukan hanya dikerjakan oleh perempuan pembatik yang duduk di dingklik (bangku pendek) sambil melukisi kain mori dengan lilin malam. Sehelai kain batik bisa dikerjakan oleh empat hingga lima orang. Dari pembuat pola di kertas, pembatik, hingga pemberi warna dan penglorod.

Namun, apa sih sebenarnya batik itu?
Kata batik berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggrisnya “wax-resist dyeing”.
Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa di masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian, sehingga di masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya “Batik Cap” yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak “Mega Mendung”, dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.
Ragam corak dan warna batik dipengaruhi oleh berbagai pengaruh asing. Awalnya, batik memiliki ragam corak dan warna yang terbatas, beberapa corak bahkan hanya boleh dipakai oleh kalangan tertentu. Namun batik pesisir kemudian mulai menyerap berbagai pengaruh luar, seperti dari para pedagang asing atau juga penjajah.
Warna-warna cerah seperti merah dipopulerkan oleh orang Tionghoa, yang juga mempopulerkan corak phoenix. Bangsa penjajah Eropa juga memiliki minat terhadap batik, dan hasilnya adalah pengaruh corak bebungaan yang sebelumnya tidak dikenal, seperti bunga tulip, serta benda-benda yang dibawa oleh penjajah  seperti gedung atau kereta kuda, termasuk juga warna-warna kesukaan mereka seperti warna biru. Namun batik tradisional tetap mempertahankan coraknya, dan masih dipakai dalam upacara-upacara adat, karena biasanya masing-masing corak memiliki perlambangan masing-masing.
Teknik membatik sendiri telah dikenal sejak ribuan tahun yang silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal usul batik. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India. Saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Sri Lanka, dan Iran. Selain di Asia, batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika. Walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa.

DEFINISI DAN PENGERTIAN LDKS Latihan dasar kepemipinan siswa atau LDKS adalah sebuah bentuk kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkata...